Powered By Blogger

Assalamu'alaikum....

Ridho Alloh selalu bersamamu... Yakinkan hari ini lebih baik dari hari kemarin... Dan usahakanlah untuk yang terbaik untuk hari esok.... Kasih sayang-Nya yang kau cari...

Cari Blog Ini

Rabu, 29 September 2010

Tugas Ilmu Alamiah Dasar_Semester 1

A. Asal Awal Mula Kehidupan

Setelah bola bumi mengalami pendinginan dan terbentuknya benua, danau, sungai dan lautan kira-kira 2250 juta tahun lalu, terbentuklah wahana bakal biosfer, yaitu tempat tinggal suatu makhluk hidup melangsungkan kehidupannya. Dalam kehidupan makhluk hidup tersebut dengan materi dan energi yang mengelilinginya. Tempat dan sistem itulah yang disebut biosfer.

Suatu benda dinyatakan sebagai benda hidup atau makhluk hidup, jika memiliki ciri-ciri :

1. Melakukan pertukaran zat atau metabolisme; artinya adanya zat yang masuk dan keluar.

2. Tumbuh; artinya bertambah besar karena pertumbuhan dari dalam dan bergerak.

3. Melakukan reproduksi atau berkembang biak.

4. Memiliki initabilitas atau kepekaan terhadap rangsangan itu.

5. Memiliki kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan.

Sebelum makhluk hidup muncul di permukaan bumi, yang ada hanya bakal biosfer, yaitu lingkungan fisis saja. Ada beberapa teori tentang bagaimana makhluk hidup menghuni bumi antara lain :

1. Teori Cosmozoa, yang menyatakan bahwa makhluk hidup datang di bumi dari bagian dalam alam semesta ini. Diperkirakan suatu benda berat telah menyebarkan benda hidup dan merupakan partikel-partikel kecil. Teori ini berdasarkan dua asumsi bahwa : 1) benda hidup itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam alam semesta ini dan ; 2) hidup itu dapat dipertahankan selama perjalanan antara benda angkasa ke bumi.

2. Teori Cyanogen yang menyatakan bahwa bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas, dari senyawa tersebut mengandung karbon dan nitrogen membentuk senyawa Cyanogen (CN). Zat protein terjadi karena suhu yang sangat tinggi dari senyawa tersebut. Zat protein membentuk protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup.

3. Teori Moore yang menyatakan bahwa makhluk muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat bumi mengalami pendinginan melalui proses yang kompleks dan labil. Bil fase keadaan kompleks tercapai muncullah hidup.

4. Teori Allen yang menyatakan bahwa saat keadaan fisis bumi ini seperti keadaan sekarang. Beberapa reaksi ini terjadi yaitu energi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi. Interaksi antara nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen dan sulfur dalam genangan air di bumi membentuk zat-zat pembentuk protoplasma benda hidup.

5. Teori Transendental atau dari ciptaan yang merupakan jawaban secara religi bahwa benda hidup itu diciptakan oleh super nature atau TuhanYang Maha Kuasa diluar jangkauan sains.

6. Konsep atau teori modern

Beberapa ahli ilmu alamiah dari Aristoteles sampai beberapa abad kemudian berpendapat bahwa benda-benda hidup mungkin dapat timbul dari benda tidak hidup, pendapat demikian disebut abiogenesis atau generatio spontanea.

B. Asal Mula Kehidupan di Bumi

Sebelum abad ke-17, para ahli menganggap bahwa makhluk hidup terjadi dengan sendirinya dari makhluk tak hidup anggapn ini disebut generatio spontanea atau abiogenesis. Pendapat ini begitu ekstrim, misalnya kecebong berasal dari lumpur,ulat berasal dari bangkai, bahkan dari gadum bisa langsung jadi tikus hanya dalam waktu satu malam.

Dengan adanya renaissance, mulai timbul paham baru.

Francisco Redi (1626 – 1679) ahli biologi dari Italia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai berasal dari telur lalat yang meletakkan telurnya dengan sengaja. Jadi kehidupan berasal dari telur atau comne vivum ex ovi.

Lazzaro Spalanzzani (1727 – 1799) jasad renik dapat membusukan. Ia mengambil kesimpulan bahwa untuk adanya telur harus ada jasad hidup, atau omne vivum ex vivum.

Louis Pasteur (1822 – 1895) sarjana Prancis, yaitu melanjutkan teori Spallanzani. Harus ada kehidupan sebelumnya agar tumbuh kehidupan baru atau omne vivum ex vivum. Timbullah teori biogenesis, sedangkan teori abiogenesis telah terkalahkan.

Hampir semua para ahli biologi sependapat bahwa pemula kehidupan terjadi di bumi ini, tidak diluar bumi. Makhluk hidup bersel satu sebagai pemula kehidupan. Kemudian terjadi evolusi organik menjadi organisme bersel banyak.

Oparin (1938) sarjana Rusia, mengemukakan hipotesis bahwa ada makhluk peralihan dari makhluk tak hidup ke makhluk hidup. Dalam ilmu kimia kita telah mengetahui bahwa tubuh organisme 99% terdiri dari senyawa karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen.

Weisz (1961) melanjutkan hipotesis Operin. Menurut Weisz, penggantungan senyawa kimi itu terus bergabung menjadi molekul-molekul yang lebih besar dan kompleks.

C. Teori Evolusi

a. Evolusi Kehidupan

Makhluk hidup di bumi ini beraneka ragam, secara garis besar, makhluk hidup digolongkan menjadi dua yaitu tumbuhan dan hewan. Dalam teori evolusi dikatakan bahwa makhluk yang mula-mula sangat sederhana tingkatannya yang bersel tunggal dan hidup dari bahan anorganis sehingga tergolong tumbuhan. Dari golongan tumbuhan itu, sebagian berubah menjadi hewan, yang selanjutnya berevolusi menjadi makhluk yang beraneka ragam seperti kehidupan dimasa kini.

Makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk makhluk dahulu yang melalui perubahan sedikit demi sedikit. Perubahan-perubahan itu terjadi sampai sekarang. Manusia sering ikut campur menciptakan varietas baru yang lebih unggul terutama dalam pertanian dan peternakan. Jadi, makhluk hidup mengalami evolusi.

Lamarck berpendapat bahwa evolusi merupakan akibat pewarisan sifat-sifat induk kepada keturunannya. Sifat yang lebih baik itu diwariskan kepada keturunnannya sehingga keturunannya mempunyai sifat yang relatif baik atau maju daripada induknya.

Darwin berpendapat bahwa lingkungan mempengaruhi makhluk hidup, tetapi sifat-sifat baru yang tidak terbawa dari kelahiran tidaklah diwariskan. Baginya, tidak ada makhluk yang sungguh-sungguh sama dan makhluk-makhluk itu saling berkompetensi untuk mencari makanan dan hidup. Darwin mengemukakan hukum seleksi alam sebagai penyebab evolusi.

1. Semua makhluk hidup berjuang untuk hidup

2. Yang lestari ialah yang paling kuat

Saat ini, orang beranggapan bahwa evolusi disebabkan karena mutasi. Mutasi adalah perubahan spisies yang berbeda dengan induknya dan ini disebabkan oleh gen atau kromoson sel. Pertumbuhan makhluk dari benih hidup sampai dewasa ditentukan arah dan bentuknya oleh kromosom dan gen yang terdapat dalam inti sel. Mutasi yang berarti pindah yaitu pindah jenis, dapat maju dan dapat mundur.

Petunjuk evolusi dapat kita lihat dari :

1. Geologi dan palaentologi

2. Morfologi dan anatomi perbandingan

3. Reaksi fisiologis perbandingan

4. Penyebaran makhluk dimuka bumi

5. Embriologi

Pada era Anheozoik mulai muncul makhluk pertama. Pada era Proterozoik makhluk yang pertama itu mengalami evolusi menjadi makhluk bersel tunggal (bakteri, alga, protozoa). Pada era Palaeozoik, dalam periode kambrium muncul Trilobita, Brachhiopoda, dalam periode Ordovici muncul hewan Lephalopoda dan ikan, dalam periode sikur muncul hewan scorpio, binoida, dan karang. Pada periode Devon muncul ikan, permulaan hutan, dan amphibi. Pada periode Karbon bawah muncul tumbuhan kornofitu, dan pada periode Karbon atasmuncul Reptilia dan Musta pertama. Periode Perm muncul beberapa jenis reptilia. Pada era Mesozoik, periode Trias muncul bangsa Dinosaurus, periode Yura muncul burung pertama, periode Kreta merupakan titik puncak reptilia, muncul Anthofita. Pada era Lenoroik, dalam periode Tersier muncul manusia primitif dan hewan mamalia lainnya.

b. Evolusi Manusia

Manusia adalah suatu spesies biologi. Kekuatan utama yang mempengaruhi evolusi manusia adalah intelegensinya, kemampuan berbahasa dan kebudayaan oleh manusia.

1. Sifat-sifat dari Ordo Primata

Linncaus menempatkan manusia dalam ordo primata. Kebanyakan primata hidup di hutan dan memanjat. Ibu jari, tangan, dan kaki dapat dkatubkan dengan jari-jari yang lain. Kebanyakan primata menggunakan tangan dan kakinya untuk memegang sesuatu. Gigi primata adalah pemakan segala. Perbedaan manusia dengan kera yang terpenting adalah volume otaknya. Tulang dahi kera sangat menonjol, manusia tidak. Rahang bawah manusia membentuk dagu yang tajam, sedang kera tidak. Tangan kera lebih panjang daripada manusia.

2. Kera Manusia dari Afrika

Tahun 1924, Raymond menemukan Ausstralophiterus dari pertambangan batu kapur Taung, Afrika Selatan. Di Afrika Timur, di lembah Okluvai, Tanzania Utara, keluarga Lealy banya menemukan perkakas-perkakas kuno. Mary Lealy menyimpulakn Australopitheus afarensia yang sekarang dianggap telah berevolusi menjadi manusia.

3. Homo Erectus

Pada tahun 1920, Eugene Dubois menemukan sisa-sisa tengkorak dan tulang paha di Trinil, dekat Surakarta, Jawa Tengah. Fosil tersebut diberi nama Pithecantropus Erectus artinya manusia kera yang tegak. Tahun 1941, Von Koningswald (berbangsa Jerman) di Trinil dekat Surakarta menemukan fosil Megantropus. Davidson Black melakukan penggalian di gua Chou Kou Tien dekat Peking dimulai tahun 1927. Dilanjutkan oleh Frans Weidenreich (1933), dia menamakan temuannya sebagai Sinanthropus pekinensis.

Manusia Neanderthal

Ditemukan tahun 856 di lembah Neanderthal dekat Dusseldof, Jerman. Tahun 1880-an setelah Darmin mengemukakan teorinya tentang asal-usul manusia, fosil manusia Neanderthal muai diperhatikan. Tanda-tanda manusia Neanderthal adalah tempurung kepalanya besar, berisi otak sebesar manusia modern, bentuk wajahnya berkening tebal, tingginya kurang dari 1,70 m, dan sebagainya.

4. Manusia Modern

Manusia modern merupakan pengganti dari manusia Neaderthal yang disebutmanusia Co Magnon. Ditemukan di Prancis 186. Dalam otaknya yang besar ditemukan adanya kebudayaan dan menunjukkan adanya pemujaan terhadap wanita. Selain menghuni gua, mereka telah membuat rumah dan hidup bermasyarakat. Dan kebiasaan untuk menernakkan binatang telah terbentuk. Mereka telah bisa membuat senjata berburu dan makanan didapat dari hewan dan tumbuhan. Bila alam di sekitarnya telah langka, mereka akan berpindah tempat. Desa yang pertama diketahui orang ialah di sekitar Delta Sungai Nil yang membentang ke Palestina.

Tahun 1957, di Gua Sanidar, Irak ditemukan kerangka manusia yang utuh. Hal ini memberikan fakta bahwa mereka tidak lagi merip dengan manusia Neandertahl, tetapi lebih mendekati manusia Co. Magnon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar