Kelompok Peristiwa-peristiwa/Kognisi
Peristiwa-peristiwa kognisi diawali dari persepsi di mana alat menangkap suatu bentuk kemudian otak mencernanya untuk membantu dalam mengartikan bentuk-bentuk tersebut. Kemampuan memasukkan dan menimbulkan persepsi yang telah disimpan dalam otak sebagai memori output disebut dengan ingatan yang kemudian ingatan ini dipengaruhi oleh interval. Gambaran-gambaran yang terjadi dalam persepsi ditimbulkan kembali dalam sebuah tanggapan. Tanggapan yang susah direalisasikan dalam dunia nyata disebut dengan fantasi. Di antara stimulus/rangsangan dengan respon terdapat peristiwa kognisi yang kemudian disebut dengan berpikir. Berpikir merupakan pemecahan masalah berdasarkan simbol-simbol dari informasi yang didapat.
Perasaan dan Emosi
Emosi dan perasaan tidak dapat dipertukarkan karena memiliki ruang lingkup penyebab dan pengaruh yang berbeda. Perasaan memiliki arti yang lebih sempit dibandingkan dengan emosi. Perasaan dipengaruhi oleh jiwa seseorang sedangkan emosi selain timbul dari dalam jiwa juga dipengaruhi oleh suasana lingkungan. Perasaan ada yang berupa keindraan maupun kejiwaan. Emosi timbul karena adanya perkembangan dari perasaan. Suasana hati dapat berupa sesuatu yang merupakan kesenangan maupun tidak. Suasana hati pada umumnya terjadi pada alam bawah sadar namun dapat pula disebabkan oleh faktor jasmaniah. Suasana hati inilah yang mempengaruhi emosi seseorang.
Kelompok Peristiwa/Gejala Kehendak
Hasrat/id adalah keinginan yang kuat yang dijembatani oleh ego untuk merealisasikannya berdasarkan super-ego yang merupakan akta hati dan hati nurani untuk melakukan tindakan yang manusiawi. Minat adalah suatu kemauan terhadap suatu hal yang timbul dari hati nurani tanpa adanya paksaan dari siapapun. Insting adalah dorongan yang tidak sadar untuk melakukan tindakan yang tepat. Kebiasaan adalah suatu pola yang sering dikerjakan oleh seseorang terhadap suatu hal yang sama. Nafsu adalah dorongan-dorongan alamiah manusia yang mendorong pemenuhan kebutuhan hidupnya. Motif adanya suatu alasan yang menyebabkan seseorang untuk berbuat sesuatu. Sedangkan motivasi adalah kondisi yang mendorong dan menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu tindakan.
Intelegensi
Kecerdasan adalah kemampuan untuk memahami informasi yang membentuk pengetahuan dan kesadaran. Intelegensi sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan berupa gen yang diturunkan dari orang tuanya. Intelegensi merupakan kemampuan untuk berpikir abstrak, menangkap hubungan-hubungan dalam belajar, serta kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi-situai baru. Intelegensi sangat mempengaruhi kreatifitas seorang anak. Anak yang memiliki intelegensi yang tinggi kemungkinan besar memiliki kreatifitas yang bagus pula. Untuk mengukur intelegensi seorang anak biasanya menggunakan tes IQ. Proses perkembangan fungsi-fungsi dan perilaku kognitif berlangsung mengikuti suatu system yang mencari prinsip keseimbangan.
Bakat
Bakat adalah sesuatu yang masih berupa potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih. Berbakat artinya memiliki bakat intelektual baik umum maupun khusus serta memiliki talent sebagai bakat-bakat khusus. Perwujudan bakat adalah berupa prestasi. Karakteristik bakat berbeda dengan beberapa jenis bakat yang berbeda pula dari masing-masing anak. Bakat mampu menimbulkan berbagai perbedaan individual. Anak yang berbakat biasanya memiliki suatu jenis keistimewaan yang tidak dimiliki oleh anak-anak lain yang seumuran dengannya.
Sikap
Sikap adalah kesiapan untuk bereaksi yang memiliki komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi. Pembentukkan dan perubahan sikap dipengaruhi oleh factor intern dan ekstern. Seseorang akan menentukan sikapnya serta membentuk pendapatnya bila dihadapkan pada suatu persoalan. Orang yang berbeda mungkin memiliki sikap yang sama untuk alasan yang berbeda. Sikap ditentukan oleh banyak hal yang merupakan seluruh system nilai seseorang. Sikap dan pendapat memiliki kaitan, yang dimana sikap adalah respon terhadap masalah dalam situasi tertentu yang akan menghasilkan pendapat darinya, dan pendapat inilah yang mewujudkan sikap seseorang. Salah satu metode yang sering digunakan untuk mengukur sikap seseorang adalah dengan skala sikap.
Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan sikap dan tingkah laku yang menunjukkan ciri-ciri khas dari seseorang.
Diri
Diri adalah individu yang berdiri sendiri yang berbeda dengan yang lainnya. Diri seseorang adalah individunya. Individu dapat dipengaruhi oleh lingkungan selain dari factor keturunan. Diri individu memiliki karakteristik, sikap dan sifat yang berbeda dengan yang lain. Diri individu selalu berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan bertambahnya tingkat umur seseorang.
Konsep Diri dan Penyesuaian Diri
Konsep diri adalah pandangan diri dari dalam maupun luar individu yang berlangsung relatif lama dan didasarkan pada pengalaman individu secara situasional maupun interaksi dengan orang lain. Faktor pembentuknya dari penilaian diri seseorang dan peran kelompok tertentu. Dalam lingkungan yang tidak kita kenal, kita akan membutuhkan suatu penyesuaian diri agar tercipta suatu keteraturan dan keharmonisan. Individu akan mencoba untuk mengubah dirinya sesuai dengan lingkungan tersebut, dan hal ini yang menentukan sukses tidaknya penyesuaian diri orang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar