Kami sedang asyik ngobrol. Saya dan beberapa rekan guru yang_tak ada yang kebetulan_sedang sama-sama nganggur. Seorang kawan saya bercerita tentang kelasnya kemarin. Saat dia mengajar di kelas yang “spesial”, karena di sana ada siswa yang “spesial”. Orang-orang menyebutnya “berbeda” karena autisnya. Tapi kami, lebih senang menyebutnya “luar biasa”_karena rasanya tak adil untuk “membedakan”-nya. Nyatanya, anak yang “luar biasa” itu, banyak memberi “pelajaran” buat kami, gurunya.
To the point, hari itu ia bertanya pada gurunya (kawan saya yang bercerita). Pertanyaan yang menurut kawan saya, cukup menohok.
“Ibu, apa motivasi Ibu dalam menjalani kehidupan ini?”, begitu lebih kurang pertanyaannya.
“Bukannya aku tak bisa menjawab. Tapi, pertanyaan anak ini membuatku kembali berpikir…”, cerita kawan saya.
“Nova, sebenarnya aku tahu…bahwa tidak diciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah Allah…itulah hakikat hidup kita. Seharusnya itulah yang menjadi motivasi hidup kita. Aku tahu itu…Tapi, pertanyaan siswa itu mengingatkanku. Benarkah itu yang menjadi motivasiku? Sudahkah aku menjadikan itu sebagai sebenar-benarnya motivasi hidupku? Seolah pertanyaannya ingin meluruskan kembali motivasi kita yang barangkali tadinya melenceng atau terlupakan…”.
Subhanallah..dan justru di saat yang sama, kalimat demi kalimat kawan saya itu membuat saya juga ikut berpikir…Bagaimana cara dia “menyambut” pertanyaan siswa itu pun mengingatkan saya juga…
Setiap dari kita punya motivasi hidup. Setiap perbuatan kita ada motifnya. Untuk kebahagiaan… Untuk orang-orang terkasih… Untuk kesuksesan… Untuk kekayaan… Tidak mengapa kita menjadikan semua itu sebagai motivasi kita. Tapi hendaknya SEMUA motivasi itu bermuara pada yang SATU.
“Pernahkah kamu bertanya pada hati kecilmu, apa yang sebenarnya menjadi motivasimu? Sudah benarkah?”, ujarnya lagi…
Hmm, Alhamdulillah, bahagia sekali untuk “obrolan berharga” hari itu.
Hiduplah sesuka hatimu…sesungguhnya kamu pasti mati akan mati. Cintailah siapa saja yang kamu sayangi… sesungguhnya kamu pasti akan berpisah dengannya. Lakukan apa saja yang kamu kehendaki…sesungguhnya kamu akan memperoleh balasannya. Dan ingatlah bahawa bersama kesulitan itu sentiasa akan timbul kesenangan - Ibnu Abbas-
Sabtu, 17 April 2010
Motif Hidup
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar